'Ngalap Berkah' di Justisia
Ubbadul Adzkiya'
Membaca
dengan senyuman mengembang ketika saya diminta oleh pemimpin redaksi majalah
untuk mengisi rubrik Justisiana ini. Seakan telah menjadi tradisi bahwa rubrik
ini ditulis oleh para alumni Justisia. Padahal saya merasa baru kemarin
mengenakan toga tanda berakhirnya studi di Kampus IAIN. Beribu kenangan seakan
ingin saya tumpahkan untuk membagi romantisme “proses” saya sebagai wadyabala
(bukan Wadyabala Dewa) Justisia . Semoga tulisan ini sekaligus bisa menjadi obat
“penolak lupa” bagi saya di tengah-tengah aktitifitas sehari-hari.
Ternyata
tidak mudah untuk memulai cerita saya tentang Justisia. Di mata saya, Justisia
tidak hanya sekedar sebuah organisasi mahasiswa ataupun organisasi pers
mahasiswa (Presma) semata. Jauh lebih dari itu, Justisia adalah the real
family.
0 komentar:
Post a Comment